Jorge Lorenzo dipastikan berlabuh ke Ducati mulai musim MotoGP 2017. Meski belum Ducati dan Lorenzo belum bikin pernyataan, namun berbagai spekulasi berkembang tentang alasan cabutnya sang juara dunia.
Mungkin, salah satu alasan paling membuatnya harus pindah adalah bayang-bayang Valentino Rossi yang tak mungkin ditepis. Sosok Vale di Yamaha sangat kuat, bahkan saat dirinya sudah menggenggam gelar juara dunia!
Berikut beberapa alasan yang bisa saja menjadi faktor pertimbangan Lorenzo hengkang:
1. Tantangan Baru. Apa yang belum didapat dari Yamaha? Tidak ada. Semua sudah tercapat, mulai dari lap tercepat, pole position, kemenangan, dan paling penting, juara dunia. Tapi Lorenzo melihat potensi pada Ducati, dan ingin menyamai kemampuan Casey Stoner yang bisa menaklukkan si merah. Jika sukses, Lorenzo akan dicatat sebagai salah satu racer terbaik di MotoGP.
2. Valentino Rossi. Meski Lorenzo juara dunia, sepertinya dia masih berada di bawah bayang-bayang Rossi, apalagi dia menjadi rekan setim. Pindah ke Ducati berarti dia akan menjadi pebalap utama, siapa pun rekan setimnya nanti. Jorge akan sangat bangga nanti jika dirinya berhasil di depan nomor 46.
3. Uang. Sangat masuk akan jika orang yang pindah kerjaan disebabkan faktor bayaran. Kabarnya, Ducati ”berani bayar”, yakni 15 juta Euro atau setara Rp 223 miliar untuk meminang Lorenzo. Jorge bukanlah pebalap dengan gaji terbanyak, dengan duit lebih di kantongnya, apa pun yang terjadi pada musim 2017 atau 2018 tidak akan menjadi masalah besar.
4. Sejarah. Pabrikan akan terus membanggakan ”pahlawan balap” mereka saat pensiun. Sayangnya, buat Jorge, apa pun yang diraih untuk Yamaha, dia tetap saja di balik bayangan Rossi. Kalau dia sukses di Ducati, namanya akan menjadi salah satu pebalap terbaik yang mampu menjinakkan ”monster merah” setelah Casey.
5. Merah. Lorenzo identik dengan warna merah. Lihat saja bagian di helm, dan kaki kanannya. Warna merah akan cocok dengan dengan Ducati yang juga punya kelir kebangaan merah.
6. Stoner. Ducati sudah punya test rider yang mampu menjinakkan Desmosedici, Casey Stoner. Kerja Lorenzo akan lebih mudah, karena ada Stoner yang siap mengerahkan upaya demi membuat motor kencang dan meraih gelar juara.
7. Kecepatan. Tidak bisa ditampik kalau Ducati sangat galak di trek lurus. Sementara M1 tampak menjadi yang terlemah di ”Big Three” (bersama Honda dan Ducati) di kondisi itu. Pebalap ingin kencang, begitu juga dengan Lorenzo, meski dia akan kembali beradaptasi dengan hal lain.
8. Gigi Dall’igna. Bukan rahasia, dialah orang yang membuat Aprilia melejit di WSBK. Dia juga yang membuat Ducati kini berada di papan atas. Kemampuan Gigi dari sisi teknis dibutuhkan Lorenzo untuk lebih spesifik menyediakan segala keinginan Lorenzo.
9. Rossi (Lagi). Melakukan sesuatu yang tak bisa dilakukan orang lain adalah kebanggaan. Begitu juga saat Rossi gagal membawa Ducati juara pada 2011 dan 2012. Ini menjadi kesempatan untuk Lorenzo membuktikan, bahwa dia bisa lebih baik dibandingkan Rossi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar