PT Pertamina (Persero) menjadi satu-satunya perusahan BUMN yang mendanai Rio Haryanto di balap Formula 1 (F1) bersama Manor Racing untuk saat ini. Total jumlah yang dikeluarkan Pertamina mencapai 5 juta euro atau setara dengan Rp 75 miliar.
Sayangnya banyak pihak yang justru mengeluarkan "nada miring" dengan apa yang dilakukan oleh Pertamina untuk membantu pemuda Indonesia yang berlaga di kejuaran dunia. Mirisnya lagi hal ini datang dari Indonesia sendiri yang merupakan negara asal Rio Haryanto.
Menanggapi hal ini, Dwi Wahyu Daryoto selaku Direktur SDM dan Umum Pertamina, mengatakan bahwa uang yang digunakan adalah murni uang Pertamina, tidak ada hubungannya dengan uang negara. Dananya pun berasal dari marketing, bukan dana dari tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).
"Perlu diketahui, dana yang kami sumbang untuk Rio itu dari marketing, bukan CSR Pertamina. Banyak orang yang mengatakan dari pada sumbang 5 juta euro untuk balapan Rio lebih baik bangun sekolah dan kasih orang yang tidak mampu, ini pikiran yang salah, karena kami tidak meninggalkan kegiatan tanggung jawab sosial kami. Bangun sekolah kami tetap ada, tanam bakau dan CSR lain kami tetap jalan tanpa kekurangan dana, karena untuk Rio itu pakai uang marketing bukan CSR, jadi Pertamina tetap menjalankan apa yang menjadi tanggung jawab sosial kami," paparnya kepada Otomania di Jakarta, Minggu (17/4/2016).
Sayangnya banyak pihak yang justru mengeluarkan "nada miring" dengan apa yang dilakukan oleh Pertamina untuk membantu pemuda Indonesia yang berlaga di kejuaran dunia. Mirisnya lagi hal ini datang dari Indonesia sendiri yang merupakan negara asal Rio Haryanto.
Menanggapi hal ini, Dwi Wahyu Daryoto selaku Direktur SDM dan Umum Pertamina, mengatakan bahwa uang yang digunakan adalah murni uang Pertamina, tidak ada hubungannya dengan uang negara. Dananya pun berasal dari marketing, bukan dana dari tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).
"Perlu diketahui, dana yang kami sumbang untuk Rio itu dari marketing, bukan CSR Pertamina. Banyak orang yang mengatakan dari pada sumbang 5 juta euro untuk balapan Rio lebih baik bangun sekolah dan kasih orang yang tidak mampu, ini pikiran yang salah, karena kami tidak meninggalkan kegiatan tanggung jawab sosial kami. Bangun sekolah kami tetap ada, tanam bakau dan CSR lain kami tetap jalan tanpa kekurangan dana, karena untuk Rio itu pakai uang marketing bukan CSR, jadi Pertamina tetap menjalankan apa yang menjadi tanggung jawab sosial kami," paparnya kepada Otomania di Jakarta, Minggu (17/4/2016).
Pebalap Manor Racing asal Indonesia, Rio Haryanto, memakai helm sebelum turun pada GP Australia yang berlangsung di Sirkuit Melbourne Grand Prix, Albert Park, 17-20 Maret.
Menurutnya, dana dukungan yang diberikan Pertamina untuk Rio Haryanto itu bila diukur dari segi public relationship value itu jauh lebih murah, bahkan dari angka 15 juta euro sekalipun masih tetap sangat murah. Bahkan Dwi mengatakan bahwa kalau di "bully"karena dukung Rio tapi lebih bagus dari pada tidak dukung Rio sama sekali.
"Kalau teman-teman dari corporate communication hitung, dana 15 juta euro yang saat ini dibutuhkan Rio masih sangat murah bila dibandingkan sisi public ralationship value yang Pertamina dapat. Bayangkan saja semua seri balap F1 nama Pertamina selalu tersorot, baik dari tayangan televisi, media cetak, sampai elektronik yang disiarkan seluruh negara, bila dibandingkan dengan pasang iklan tentu jauh lebih murah," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar