Rio Haryanto bersiap menjalani seri ke-4 Formula 1 (F1) di Sikuit Sochi, Rusia, Minggu (1/5/2016). Modal Rio pun cukup matang, mengingat tahun 2015 lalu di sirkuit yang sama, Rio pernah naik podium di GP2.
Kendati demikian hal ini tidak bisa menjadi jaminan pasti. Sirkuit Sochi miliki karakteristik lintasan yang didominasi cornering(tikungan) dan minim trek lurus.
Kendati demikian hal ini tidak bisa menjadi jaminan pasti. Sirkuit Sochi miliki karakteristik lintasan yang didominasi cornering(tikungan) dan minim trek lurus.
Menurut pengamat Formula 1 Indonesia, M Wahab S, hal ini menjadi salah satu kendala untuk mobil Manor.
"Sochi itu treknya banyak cornering, Manor tidak suka dengan trek seperti ini. Ingat mobil Manor cukup kencang di lintasan lurus dan masih butuh pengembangan ketika masuk di tikungan," ujar Wahab kepada Otomania beberapa waktu lalu.
Manurutnya, Selain Rio yang masih beradaptasi untuk menyesuaikan traksi melalui tombol pada kemudi, MRT05 yang digunakannya pun belum stabil. Artinya masih butuh pengembangan dari sisi aerodinamika.
"Sochi itu treknya banyak cornering, Manor tidak suka dengan trek seperti ini. Ingat mobil Manor cukup kencang di lintasan lurus dan masih butuh pengembangan ketika masuk di tikungan," ujar Wahab kepada Otomania beberapa waktu lalu.
Manurutnya, Selain Rio yang masih beradaptasi untuk menyesuaikan traksi melalui tombol pada kemudi, MRT05 yang digunakannya pun belum stabil. Artinya masih butuh pengembangan dari sisi aerodinamika.
Rio Haryanto di Bahrain
Kestabilan dari sisi aerodinamis sangat dibutuhkan bagi sebuah mobil F1. Dalam hal mobil Manor lebih ke arah saat masuk dan keluat tikungan. Tanpa adanya kestabilan mobil tentu akan kehilangan waktu.
"Karakteristik mesin Mercedes-Benz lebih bagus di trek lurus, bahkan dibandingkan Ferrari sekalipun. Tapi dalam sejarah mobil tercepat bukan yang terbaik, tapi mobil yang stabil dengan memiliki aerodinamis yang baik," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar